PEPI persiapkan Kelas Virtual

By Admin


nusakini.com - Sebagian dari kita pasti tak asing lagi dengan istilah New Normal. Setidaknya, istilah itu telah cukup sering digembar-gemborkan selama beberapa pekan terakhir, sebagai jawaban dari pandemi virus corona yang belum juga menampakkan tanda-tanda akan berakhir, setidaknya di Indonesia. Kini, semua sektor bersiap menjalani tatanan kehidupan baru yang dimaksud, tidak terkecuali dunia pendidikan. Mulai dari bagaimana cara melakukan aktivitas di luar rumah hingga menciptakan sebuah atmosfer yang menyenangkan saat belajar. Singkat kata, kita akan berkenalan dengan cara belajar di era new normal.

Politeknik Enjiniriring Pertanian Indonesia dimana lulusan diharapkan jadi tenaga operator, teknisi maintenance yang terampil, berintegritas dan memiliki jiwa entrepreneur serta berwawasan industri 4.0 akan menerapkan platform pembelajaran jarak jauh idealnya tidak untuk menggantikan peran masing-masing stake-holder yang ada di ekosistem akademik, baik itu dosen. Karena sejatinya, pendidikan lebih dari sekadar perpustakaan literasi. Pendidikan butuh sistem yang tidak hanya akan membuat siswa pintar secara akademis, tapi juga berkarakter. Dan lebih dari itu, mahasiswa butuh interaksi untuk mendapatkan bimbingan, agar proses belajarnya lebih terarah.

Kepala SubBagian Administrasi Kemahasiswaan, Nizmah Jatisari Hidayah menyatakan bahwa dalam Penerapan social distancing sebagai faktor utama New Normal sendiri bagaimanapun menciptakan tantangan tersendiri Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia yang berkecimpung di dunia pendidikan, memprioritaskan pada mekanisasi pertanian khususnya alat mesin pertanian seperti Traktor roda dua, empat dan transplenter dan lain lain. Karena itu, para pelaku dunia pendidikan wajib mencari solusi terkait bagaimana proses belajar mengajar di era new normal bisa tetap dilangsungkan, tanpa mengabaikan peran Dosen sebagai pengajar.

Kelas Virtual yang rencananya akan dirasakan oleh mahasiswa PEPI Angkatan I dimana mahasiswa bisa belajar sesuai dengan karakter masing-masing, baik secara visual, audio, maupun kinestetik. Secara sederhana, platform ini menawarkan literasi yang lengkap. Semua materi dan jumlah mata pelajaran sesuai dengan standar kurikulum yang berlaku. Dan menariknya, materi pelajaran tersebut juga tidak hanya disediakan dalam bentuk buku elektronik, tapi juga disajikan dalam format presentasi, audio, dan video.

Nizmah menambahkan bahwa platform ini memang khusus dikembangkan untuk pendidikan, di dalamnya terdapat metode pembelajaran yang sistematis. Mereka menyebutnya metode LPT atau Learning, Practice dan Test. Dengan metode ini, proses belajar mahasiswa dimulai dengan mempelajari materi, lalu dilanjutkan dengan berlatih soal, dan kemudian mengikuti test. Outputnya adalah siswa akan mendapatkan nilai,.

Menariknya, sistem pembelajaran mandiri yang dikembangkan oleh Kelas Virtual ini juga dilengkapi fungsi yang memungkinkan ekosistem pendidikan di kampus untuk melakukan pembelajaran jarak jauh, dengan fitur yang punya nama sama yaitu “Akademik”. Lewat fitur ini, mahasiswa bisa belajar dari dosen-nya di kampus dengan pengalaman belajar layaknya di kampus, demikian juga dengan Dosen.

Sederhananya, platform ini memungkinkan proses pembelajaran di sekolah berlangsung seperti biasa. Disini dosen bisa mengajar di kelas dan berinteraksi dengan mahasiswanya, Mahasiswa bisa bertatap muka dengan dosen dan murid lainnya, dosen bisa memonitor mahasiswa, memberikan catatan melalui whiteboard, menggelar ujian dan me-rekap hasil ujian. Hampir semua aktifitas yang biasa dilakukan di kampus, bisa dilakukan melalui platform ini secara online. Secara umum, platform ini cocok untuk model pembelajaran jarak jauh dimana mahasiswa belajar dari rumah, dan dosen mengajar dari Kampus. (drea)